Mendengar istilah “Sampah” membuat Anda memikirkan sesuatu yang sangat menjijikkan dan kotor. Suatu barang atau barang sisa yang sudah tidak digunakan lagi dianggap sampah. Namun, siapa sangka sesuatu yang tidak berharga ini dapat diubah menjadi uang. Bagaimana caranya?

Sampah yang berserakan telah menyebabkan kelestarian lingkungan terganggu, bencana banjir, lingkungan kotor, efek rumah kaca,dan polusi. Untuk menguranginya adalah dengan daur ulang sampah.

Sampah yang didaur ulang adalah sampah plastik yang sulit dihancurkan seperti gelas atau botol AMDK (Air mineral dalam kemasan), botol minuman lain, botol oli, dan sebagainya.

Bisnis pengolahan sampah ini mampu mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Peningkatan sampah plastik yang tidak terkendali menjadikan potensi  usaha pengolahan sampah kini semakin menjanjikan.

Usaha pengolahan sampah menjadi salah satu usaha yang mudah dilakukan dengan keuntungan yang terbilang fantastis.

Untuk memulai usaha pengolahan sampah plastik ini termasuk tidak sulit. Modal utama yang diperlukan adalah mesin penggiling plastik. Dengan mesin tersebut sampah plastik akan diubah menjadi biji plastik yang bernilai ekonomis. Dan juga cara pemasarannya tidak sulit.

Dalam usaha menjalankan pengolahan sampah plastik juga mempunyai kelemahan diantaranya bau limbah yang tidak enak dan mengganggu masyarakat sekitarnya.  Limbah  plastik dikumpul dari berbagai tempat misalnya dari tempat sampah dan parit. Pengolahan sampah plastik ini juga membutuhkan modal yang lumayan besar.

Tips menjalankan usaha daur ulang sampah plastik diantaranya:

  1. Memiliki modal yang cukup untuk membeli mesin dan peralatan lain seperti timbangan, juga untuk membeli bahan baku dari pemulung. Membeli bahan baku dari pemulung langsung dibayar tunai di tempat. Dan setiap kali pemulung mengantar bahan baku, jangan pernah menolak dengan alasan apapun, karena ini akan menyebabkan pemulung tidak akan menjual bahan baku kepada Anda lagi untuk berikutnya.
     
  2. Mempunyai lahan yang cukup luas untuk dijadikan lokasi dalam penyimpanan plastik-plastik bekas, penyimpanan hasil biji plastiknya, tempat untuk menyortir, dan proses pengolahan.
     
  3. Memiliki karyawan sesuai kebutuhan untuk membersihkan, menyortir, dan menggiling plastik bekas.
     
  4. Bekerja sama dan menjalin hubungan baik dengan pihak pembeli biji plastik.

Setiap usaha bisnis pasti mempunyai kompetitor, begitu juga dengan usaha pengolahan daur ulang plastik ini. Pada masa pandemi covid yang lalu, bahan baku plastik yang akan didaur ulang sempat menurun diantaranya karena pembatasan sosial. Saat ini, keadaan sudah mulai membaik.

Menurut Detikfinance, hingga saat ini industri daur ulang belum memperoleh bahan baku jenis polyethylene terephthalate (PET) yang dibutuhkan dari dalam negeri. Akibatnya, industri daur ulang harus mengimpor bahan baku sampah plastik hingga 750 ribu ton per tahun.

Bahkan, permintaan industri plastik nasional diprediksi akan terus meningkat hingga menjadi 8 juta ton pada tahun 2025.

Meski kerap dituding sebagai sampah tak berguna, sampah plastik jenis PET merupakan bahan baku penting dalam industri daur ulang. Sampah plastik jenis PET juga berperan besar dalam ekonomi sirkular di Indonesia serta membantu menyelesaikan persoalan lingkungan dan ekonomi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *